Senin, 04 Juli 2011

INTEGRITAS DAN DISIPLIN SDM

     Pentingnya Integritas dan Disiplin SDM
Pada zaman modern sekarang ini sumber daya manusia (Sdm) harus mampu menyikapi perubahan dan persaingan yang setiap saat terjadi baik dari segi kemampuan (skil) dan sikap (attitude) karena kebanyakan Sdm sekarang ini kurang pembinaan dan pengembangan. Sehingga integritas dan disiplin sangat penting kepada SDM agar kwalitasnya meningkat dan terjaga.
Misalnya seorang pegawai agar prestasi seorang pegawai mengalami peningkatan maka terlebih dahulu harus meningkatkan disiplin diri karena merupakan salah satu kriteria untuk menjadi sukses karena arti disiplin itu sendiri melakukan sesuatu hal secara teratur dan konsisten untuk mencapai tujuan. Dan yang kedua adalah meningkatkan integritas diri karena integritas bukanlah apa yang dilakukan melainkan lebih kepada siapa diri sebenarnya pada akhirnya akan menetapkan apa yang dilakukan. Integritas membantu seseorang mengambil keputusan antara apa yang ingin dilakukan dan apa yang harus dilakukan. Integritas menetapkan siapa dirinya dan bagaimana orang tersebut akan memberikan tanggapan bahkan sebelum konflik muncul. Dengan kata lain lebih ditekankan kepada profesionalisme Sdm.
Dalam peningkatan sumber daya manusia tidak bisa dilepaskan dari kemauan, integritas, disiplin untuk itu. Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan karyawan merupakan konsep kualitatif yang mendukung berkembangnya kemampuan SDM. Perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang berkinerja bagus dan memudahkan karyawan yang performansinya biasa-biasa saja untuk memperbaiki diri sendiri. Di samping itu, usaha mempertahankan karyawan dapat dilakukan melalui rewarding systems, job security, pengembangan pelatihan dan karir, pemberdayaan dan memupuk sense of belonging.

  Perkembangan integritas dan disiplin SDM saat ini
Perkembangan integritas dan disiplin SDM saat ini dilandasi oleh dinamika perekonomian Indonesia yang perkembangan ekonomi global yang sangat pesat dan kawasan serta berbagai kemajuan dalam perbaikan iklim investasi, infrastruktur, produktivitas dan daya saing ( sisi penawaran ) dalam negeri. Perekonomian saat ini berkembang dengan pesat yang didasari oleh ilmu manajemen yang fungsinya untuk memberikan pemahaman kepada kita atau sebagai karyawan tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah dengan cara disiplin dan integritas.
Disiplin dapat menjaga stabilitas perekonomian makro untuk meningkatkan integritas yang ditujukan kepada karyawan agar membentuk kepribadian yang jujur, rendah hati. Perkembangan disiplin ditujukan kepada pemantapan diri yang menyangkut SDM dan organisasi dalam rangka mewujudkan kwalitas yang memiliki integritas kepribadian luhur dan berakhlak mulia.
Dengan demikian perkembangan disiplin dan integritas SDM sangat meningkat diikuti dengan perkembangan ekonomi Indonesia. Intinya disiplin dan integritas sangat membantu kwalitas yang baik atau buruk perekonomian suatu Negara.


INTEGRASI
     Beberapa Pengertian Integrasi
 Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan dan kata integritas juga berasal dari kata sifat latin integer (utuh, lengkap). Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Dalam konteks ini, integritas adalah rasa batin "keutuhan" yang berasal dari kualitas seperti kejujuran dan konsistensi karakter . Dengan demikian, orang dapat menilai bahwa orang lain "memiliki integritas" sejauh mereka bertindak menurut, keyakinan nilai-nilai dan prinsip-prinsip mereka mengaku terus. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing
Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
§  Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
§  Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain.
Integritas (menurut kamus kompetensi) adalah bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut, dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.
Integritas adalah konsep konsistensi tindakan, nilai-nilai, metode, langkah-langkah, prinsip, harapan, dan hasil. Dalam etika, integritas dianggap sebagai kejujuran dan kebenaran atau akurasi dari itu tindakan seseorang. Integritas dapat dianggap sebagai kebalikan dari kemunafikan , dalam bahwa hal konsistensi internal sebagai kebajikan, dan menunjukkan bahwa ternyata pihak yang memiliki nilai-nilai yang bersengketa harus menjelaskan perbedaan itu atau mengubah kepercayaan mereka.
Integritas adalah fondasi yang diperlukan sistem apapun berdasarkan supremasi hukum dan objektivitas dan merupakan salah satu yang paling penting dan sering mengutip istilah kebajikan.

  Karakteristik dan Alasan Begitu Pentingnya Integritas
v  Karakterisatik Integritas
Kata Integritas seringkali digunakan sebagai landasan/acuan untuk melahirkan sebuah petuah atau pepatah dari manusia/orang-orang yang sudah dianggap sempurna baik secara mental maupun sepiritual, karena itu kata Integritas sudah melekat pada pribadi orang-orang yang “arif dan bijaksana” yang dalam kehidupan kesehariannya mampu menjadi sosok manusia anutan dan sebagai panutan, atau sebagai tuntunan, bukan tontonan. Sosok manusia seperti itu sangat jarang dijumpai, bahkan mungkin tidak ada, apalagi dijaman seperti sekarang ini.
Kata Integritas menjadi petuah untuk membentuk manusia-manusia seperti itu, baik secara individu maupun kelompok, bagi para pejabat maupun bukan, bagi simiskin maupun sikaya, bagi seorang presiden sekalipun. Kata Integritas cocok dan relevan dengan  kondisi bangsa Indonesia yang sedang berbenah diri melalui good governance dan clean government.  Sayangnya kita sendiri seringkali pandai mengambil kata itu hanya sebagai pajangan yang melahirkan dalil-dalil akal  sehingga terkesan menjadi akal-akalan. Padahal jika disimak baik-baik, kata Integritas itu sudah jelas “nasNya”  dari kitab-kitan suci buatan Tuhan. Yang penting bagi kita sekarang ini adalah membuat komitmen (individu/kelompok), mengadakan “perubahan” menjadi manusia..? Sekarang, bukan besok atau lusa. Kewajiban kami daripenulisi hanya menyampaikan. Karena penulis tau tujuannya sangat baik dan mulia. Oleh karena itu  simaklah baik-baik di bawah ini.

Andrian Gostik & Dana Telford hanya seorang penemu teori ini, bukan dan belum tentu mampu melakukannya. Ada 10 karakteristik yang secara konsisten diperlihatkan oleh orang-orang dengan integritas. Integritas adalah konsistensi antara tindakan dan nilai. Orang memiliki integritas hidup sejalan dengan nilai-nilai prinsipnya. Kesesuaian antara kata-kata dan perbuatan merupakan hal yang esensial. Jika setiap orang tidak lagi memegang kata-katanya, hubungan fundamental yang berkaitan dengan kepercayaan, seperti perkawinan dan keluarga, berada diambang kehancuran. Jika perusahaan tidak lagi menghormati segala komitmennya, tidak mungkin perdagangan berkembang, karena pada dasarnya kontrak, dimana salah satu pihak menyediakan barang dengan keyakinan bahwa pihak lain akan memberikan kompensasi dimasa depan, tidak terjadi jika janji-janji selalu diingkari.
Ke 10 Karakteristik Integritas itu :
Ø   Anda menyadari bahwa hal-hal kecil itu penting
         Agar memiliki keunggulan integritas, anda tidak boleh berbohong dalam hal-hal kecil; dan sebagai hasilnya, anda tidak akan tergoda oleh hal-hal yang lebih besar- kekuasaan, prestise, atau uang. Hal yang juga penting, sebagai orang yang berintegritas, anda setia pada nilai moral internal anda, bahkan bila itu berarti anda harus berhadapan dengan resiko kehilangan tempat yang nyaman di dunia.
Ø   Anda menemukan yang benar (saat yang lain melihat warna abu-abu).
         Untuk mendapatkan keunggulan integritas, anda tidak boleh mengambil keputusan sendiri. Anda mengajukan pertanyaan, menerima saran, berefleksi, dan melihat jauh ke depan. Ringkasnya, pastikan bahwa anda mengambil keputusan yang tidak bertentangan dengan kode integritas pribadi.
Ø    Anda bertanggung jawab.
         Untuk memiliki keunggulan integritas, anda sadar bahwa pencarian integritas merupakan bagian yang integral dari kepemimpinan. Anda bersikap terbuka dan jujur, mengungkapkan cerita yang baik maupun yang buruk secara lengkap. Anda berbagi semua informasi penting, tidak hanya informasi yang menguntungkan anda. Anda mengaku ketika berbuat salah, meminta maaf, dan memperbaikinya.
Ø    Menciptakan budaya kepercayaan.
         Dengan memiliki keunggulan integritas, Anda membantu menciptakan lingkungan kerja yang benar, yakni lingkungan yang tidak menguji integritas pribadi karyawan atau rekan kerja anda. Anda memperkuat integritas itu melalui prinsip, control, dan teladan pribadi. Dan Anda memberikan penghargaan pribadi dalam segala tindakan mereka.
Ø   Anda menepati janji.
         Karyawan tidak akan mengikuti kata-kata pemimpin yang tidak mereka percayai. Atasan tidak akan mempekerjakan atau mempromosikan pekerja yang tidak mereka percayai. Klien tidak akan membeli produk dari pemasok yang tidak mereka percayai. Untuk memperoleh keunggulan integritas, Anda perlu berlaku penuh integritas, guna memperoleh kepercayaan.
Ø    Anda peduli terhadap kebaikan yang lebih besar
         Untuk memiliki keunggulan integritas, Anda berkomitmen sangat kuat untuk memberikan keuntungan terhadap organisasi tempat anda bernaung. Anda memedulikan perusahaan, produk, serta layanan anda, dan khususnya rekan satu tim anda. Melalui kerja, Anda memperoleh perasaan tentang adanya tujuan yang lebih dalam.
Ø    Anda jujur namun rendah hati.
         Untuk memiliki keunggulan integritas, anda tidak memproklamasikan kebaikan atau kejujuran anda. Itu seperti menyombongkan kerendahan hati. Anda seharusnya membuat tindakan anda berbicara lebih keras daripada kata-kata.
Ø    Anda bertindak sebagai sedang diawasi.
         Untuk memiliki keunggulan integritas, anda perlu berfikir bahwa setiap tindakan anda selalu diawasi. Anda perlu memastikan bahwa integritas anda itu diteruskan ke generasi-generasi mendatang melalui teladan yang anda berikan.
Ø    Anda mempekerjakan Integritas.
         Untuk memiliki keunggulan integritas, anda perlu mempekerjakan dan mengelilingi diri anda dengan orang-orang berintegritas tinggi. Anda mempromosikan orang yang memperlihatkan kemampuan untuk dipercaya.
Ø    Anda konsisten.
         Untuk memiliki keunggulan integritas, anda harus memiliki konsistensi dan keterdugaan etis. Hidup anda mencerminkan keutuhan dan keselarasan antara nilai dan tindakan anda.

v   Alasan Begitu Pentingnya Integritas
a.          Integritas membina kepercayaan
Dengan integritas yang ditemukan dalam diri seorang pemimpin yang bukan hanya kata-kata belaka tetapi juga disertai tindakan akan menumbuhkan kepercayaan dalam diri pengikutnya (Maxwell.1995:41).
b.          Integritas punya nilai pengaruh tinggi.
Integritas merupakan kualitas manusia yang diperlukan untuk sukses bisnis. Dengan integritas yang dipunyai oleh seorang pemimpin akan memperbesar pengaruhnya, karena pengikut melihat adanya sesuatu yang bisa dipercayai dalam diri pemimpin (Maxwell.1995 :42).
c.          Integritas memudahkan standar tinggi.
Pemimpin harus hidup dengan standar yang lebih tinggi dari pada pengikutnya. Dengan adanya watak yang baik (integritas) memungkinkan pemimpin untuk melaksanakan semua tanggung jawabnya, kalau watak seorang pemimpin rendah, maka standarnya pun rendah (Maxwell.1995:43).
d.         Integritas menghasilkan reputasi yang kuat, bukan hanya citra.
Citra adalah apa yang dipikirkan orang lain tentang diri seseorang. Integritas adalah apa diri seseorang yang sesungguhnya. Kadang-kadang kehidupan menjepit seseorang pada saat-saat mengalami tekanan seperti itu, apa yang ada di dalamnya akan ketahuan, dengan demikian akan menentukan bagaimana reputasi seseorang (Maxwell.1995:44)
e.         Integritas berarti menghayati diri sebelum memimpin orang lain.
Sebelum memimpin orang lain seorang pemimpin harus menghayati dirinya sendiri, karena pemimpin tidak bisa memimpin siapa pun lainnya lebih jauh dari pada tempat pemimpin sendiri berada. Oleh karena itu perlu dipastikan apakah pemimpin sudah memiliki integritas terlebih dahulu sebelum memimpin orang lain karena orang akan cenderung mengikuti pemimpin (Maxwell.1995:45).
f.           Integritas membantu seorang pemimpin dipercaya bukan hanya pintar.
Kepercayaan adalah keyakinan bahwa pemimpin sungguh-sungguh dengan apa yang dikatakannya. Kepemimpinan yang efektif tidak hanya berdasarkan sifat pintar, tetapi juga berdasarkan sikap konsisten (Maxwell.1995:46).
g.         Integritas adalah prestasi yang dicapai dengan susah payah.
Integritas bukan sebuah faktor yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah hasil dari disiplin pribadi, kepercayaan batin, dan keputusan untuk jujur sepenuhnya dalam segala situasi dalam kehidupan pemimpin. Untuk memperoleh integritas diperlukan suatu proses yang terus berlangsung (Maxwell.1995:47).
        Dari uraian di atas dapat dilihat pentingnya integritas sabagai karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin karena integritas mengandung pengertian apa yang dikatakan pemimpin itu juga yang harus diperbuatnya. Sehingga pemimpin dapat memberi teladan kepada para pengikutnya.
2.3           Konsep Integritas Menurut Para Filsuf
Bagaimana kedua intuisi dapat dimasukkan ke dalam sebuah teori yang konsisten integritas tidak jelas, dan sebagian besar laporan integritas cenderung untuk fokus pada salah satu intuisi yang merugikan yang lain. Sejumlah rekening yang telah maju, yang paling penting dari mereka yang: (i) integritas sebagai integrasi diri, integritas (ii) sebagai pemeliharaan identitas, (iii) integritas sebagai berdiri untuk sesuatu, (iv) integritas sebagai tujuan moral. Akun ini dibahas di bawah ini. Kami kemudian memeriksa beberapa isu yang telah menjadi perhatian pusat filsuf meneliti konsep integritas: hubungan antara jenis integritas, integritas dan teori moral, dan integritas dan kondisi sosial dan politik.
Penjelasan Konsep Integritas:

*        Integritas sebagai Diri-Integrasi

Pada pandangan diri-integrasi integritas, integritas adalah masalah orang yang mengintegrasikan berbagai bagian dari kepribadian mereka menjadi suatu kesatuan, harmonis utuh. Dipahami dengan cara demikian, integritas orang adalah analog dengan integritas hal: integritas terutama masalah menjaga diri utuh dan tidak rusak. Pandangan diri-integrasi integritas integritas membuat hubungan resmi kepada diri.
Kita mungkin berpikir bahwa semua menampilkan dari kekuatan akan sangat berharga, jadi kami mungkin telah tertentu pro-sikap untuk tindakan hanya karena itu adalah upaya untuk memenuhi niat dalam menghadapi hambatan serius. Namun kita tidak perlu membuat evaluasi ini untuk atribut tampilan kekuatan kehendak kepada seseorang. Yang kita perlu lakukan adalah memeriksa corrspondence niat dan tindakan diberi kesulitan yang bekerja pada niat. Kita tidak perlu mengevaluasi apakah maksud diarahkan pada sesuatu yang berharga, misalnya. Kekuatan akan dapat ditampilkan oleh menipu dan bodoh keras kepala. Self-integrasi adalah hubungan formal semacam ini. Dalam menghubungkan diri-integrasi untuk seseorang kita tidak membuat penilaian evaluatif dari negara-negara yang terintegrasi di dalam orang itu.
Orang integritas adalah masuk akal kata untuk membuat penilaian yang wajar tentang kepentingan relatif dari berbagai keinginan dan komitmen. Namun, sekali lagi, pandangan diri-integrasi tempat hanya membatasi formal pada jenis keinginan yang merupakan diri. (Lihat McFall 1987, hlm 9-11, Calhoun 1995, hal 237-38). Sebagai catatan McFall, orang tidak dapat mengatakan dengan sesuatu wajah lurus seperti: 'Harold menunjukkan integritas yang tinggi dalam mengejar single-minded persetujuan. " (McFall 1987, hal 9; kita membahas pandangan McFall lebih lengkap dalam Bagian 4, di bawah ini.) Jika integritas tidak lebih dari integrasi sempurna diri, bagaimanapun, sulit untuk melihat bagaimana seseorang dapat secara otomatis menolak integritas Harold.

*        Pandangan Identitas Integritas

Sebuah pendekatan yang terkait dengan integritas adalah dipikir-pikir terutama dalam hal seseorang memegang teguh komitmen mereka benar, daripada pemesanan dan mendukung keinginan. 'Komitmen' digunakan sebagai istilah payung yang luas meliputi berbagai jenis niat, janji, keyakinan dan hubungan kepercayaan dan harapan. Satu mungkin, dan biasanya, dilakukan berbagai cara untuk berbagai macam hal: orang, lembaga, tradisi, penyebab, cita-cita, prinsip, proyek, dan sebagainya. Komitmen dapat secara eksplisit, sadar diri, publik mengadakan atau implisit, unself-sadar dan swasta. Ada yang relatif dangkal dan tidak penting, seperti dukungan kasual dari tim olahraga; lainnya sangat dalam, seperti halnya komitmen yang tersirat dalam cinta asli atau persahabatan.
Salah satu pilihan di sini adalah untuk mendefinisikan integritas dalam hal komitmen yang orang mengidentifikasi dengan paling dalam, karena merupakan apa yang mereka anggap hidup mereka pada dasarnya adalah tentang. Komitmen semacam ini disebut 'identitas-conferring komitmen' atau 'proyek tanah' kadang-kadang. Pandangan integritas, pandangan identitas, terkait paling dekat dengan Bernard Williams. Hal ini tersirat dalam diskusi tentang integritas dan utilitarianisme (Williams 1973; kita memeriksa diskusi ini di bawah) dan juga fitur dalam kritiknya terhadap teori moral Kant (1981b). Salah satu konsekuensi nyata dari mendefinisikan integritas sebagai pemeliharaan identitas-conferring komitmen adalah integritas yang tidak bisa benar-benar menjadi suatu kebajikan. Ini adalah pandangan Williams. Dia berpendapat integritas yang tidak berhubungan dengan motivasi sebagai kebajikan yang.
Pertama, integritas biasanya dianggap sebagai sesuatu yang layak diperjuangkan dan rekening identitas integritas gagal untuk memahami ini.  Kedua, teori identitas integritas integritas hubungan dengan komitmen dengan agen yang mengidentifikasi, tetapi tindakan identifikasi dapat kurang informasi, dangkal dan bodoh. Orang mungkin. Ketiga, pada tampilan identitas integritas, integritas seseorang hanya pada masalah ketika terdalam mereka, paling khas, keyakinan dan aspirasi inti atau dibawa ke dalam bermain. Keempat, seperti disebutkan di atas, pandangan identitas integritas hanya tempat-tempat kondisi formal pada jenis orang yang bisa dikatakan memiliki integritas.

*        Integritas sebagai Standing for Something

Pandangan diri-integrasi dan identitas integritas melihatnya terutama sebagai suatu kebajikan pribadi: kualitas yang ditetapkan oleh perawatan seseorang diri. Cheshire Calhoun berpendapat bahwa integritas adalah terutama suatu kebajikan sosial, yang didefinisikan oleh hubungan seseorang kepada orang lain (Calhoun 1995). Karakter sosial integritas, klaim Calhoun, soal perhatian yang layak seseorang untuk penilaian mereka sendiri yang terbaik. Orang integritas tidak hanya bertindak secara konsisten dengan dukungan mereka, mereka berdiri untuk sesuatu: mereka berdiri untuk penilaian terbaik mereka dalam komunitas orang yang mencoba untuk menemukan apa dalam hidup adalah layak dilakukan.
Orang integritas memperlakukan pengesahan mereka sendiri sebagai orang yang peduli, atau seharusnya materi, untuk deliberators sesama. Tidak ada semacam khusus cerita, berbohong tentang pandangan seseorang, menyembunyikan mereka, recanting mereka di bawah tekanan, jual mereka keluar untuk hadiah atau untuk menghindari hukuman, dan Pandering untuk apa yang menganggap sebagai pandangan buruk orang lain, semua menunjukkan kegagalan untuk menganggap seseorang penilaian sendiri sebagai salah satu yang harus peduli kepada orang lain. (Calhoun 1995 hal 258)
Pada tampilan Calhoun's, integritas adalah masalah dengan memperhatikan tepat untuk peran seseorang dalam proses musyawarah masyarakat atas apa yang berharga dan apa yang layak dilakukan. Ini, ia mengklaim, mensyaratkan tidak hanya satu yang berdiri, unhypocritically, untuk penghakiman seseorang yang terbaik, tetapi juga bahwa salah satu memiliki rasa hormat yang tepat untuk penilaian orang lain.

*        Integritas sebagai Tujuan Moral

Cara lain berpikir tentang integritas moral di atas tempat kendala jenis komitmen yang seseorang integritas harus tetap benar. Ada beberapa cara melakukan hal ini. Elizabeth Ashford berpendapat untuk suatu kebajikan yang dia sebut 'integritas objektif'. Tujuan integritas mengharuskan agen memiliki pemahaman yang yakin sebenarnya kewajiban moral. (Ashford 2000, hal 246) Seseorang integritas tidak bisa, karena itu, secara moral salah. Dipahami dengan cara ini, satu-satunya yang benar ascribes integritas seseorang dengan siapa kita menemukan diri sepenuhnya dalam perjanjian moral. Konsep integritas tidak, bagaimanapun, cocok dengan penggunaan istilah biasa. Titik menghubungkan integritas yang lain tidak dapat sinyal perjanjian moral ambigu.
 Mark Halfon menawarkan cara yang berbeda untuk mendefinisikan integritas dalam hal tujuan moral. Halfon menggambarkan integritas dalam hal dedikasi seseorang untuk mengejar kehidupan moral dan tanggung jawab intelektual mereka dalam mencari untuk memahami tuntutan kehidupan seperti itu. Dia menulis bahwa orang-orang yang memiliki integritas:
Pandangan Halfon's memungkinkan integritas yang 'objektif' tidak tentu, sebagai klaim Ashford, dan sama dalam sejumlah hal untuk Calhoun's. Kedua integritas lihat sebagai pusat prihatin dengan musyawarah tentang bagaimana hidup. Namun, Halfon conceives tugas dalam hal moral lebih sempit dan integritas hubungan untuk kebajikan intelektual pribadi yang dilakukan dalam mengejar kehidupan yang baik secara moral. Halfon berbicara mengenai seseorang yang menghadapi 'semua pertimbangan moral relevan', tapi ini ternyata cukup kendala formal. Apa yang dianggap sebagai pertimbangan moral yang relevan, pada tampilan Halfon's, tergantung pada sudut pandang moral agen. Orang integritas sehingga mungkin bertanggung jawab atas tindakan orang lain akan menganggap sebagai terlalu tidak bermoral. Yang penting adalah bahwa mereka bertindak dengan tujuan moral dan integritas intelektual dalam musyawarah menampilkan moral. (Halfon 1989, hlm 134-36) 


DISIPLIN
Beberapa Pengertian Disiplin
Menurut Sinungan Muchdarsyah (2009) disiplin didefinisikan secara berbeda-beda. Dari sejumlah pendapat disiplin dapat disarikan ke dalam beberapa pengertian sebagai berikut: 
 Kata disiplin dari segi (terminologis) berasal dari kata latin “disciplina” yang berarti pengajaran, latihan dan sebagainya (berawal dati kata discipulus yaitu seorang yang belajar) dan istilah bahasa inggirisnya yaitu “discipiline” yang artinya tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri. Jadi secara etimologis terdapat hubungan pengertian antara disciplina dengan discipiline dan latihan yang mengembangkan pengendalian diri, watak atau ketertiban dan efisiensi dan kepatuhan atau ketaatan (obedience) terhadap ketentuan dan peraturan pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat juga penghukuman (punishment) yang dilakukan melalui koreksi dan latihan untuk mencapai perilaku yang dikendalikan (control behavior). 
Pengertian Disiplin Kerja Menurut pendapat Alex S. Nitisemito(1984: 199) Kedisiplinan adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.
Menurut pendapat T.Hani Handoko (1994:208)Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar- standar organisasional.
Pengertian Disiplin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib. Disiplin adalah melaksanakan apa yang telah disetujui bersama antara pimpinan dengan para pekerja baik persetujan tertulis, lisan ataupun berupa peraturan-peraturan dan kebiasaan-kebiasaan.
Werther Jr, menyatakan bahwa : Disiplin adalah “ Upaya manajemen untuk mengusahakan agar karyawan mentaati standart atau peraturan-peraturan dalam organisasi.
Pengertian Disiplin dalam “Pokok-pokok Penjelasan Menteri Negara Koordinator Bidang Politik dan Keamanan tentang Gerakan Disiplin Nasional (GDN)”, yaitu: Disiplin adalah ketaatan terhadap peraturan dan norma kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara yang berlaku, yang melaksanakan secara sadar dan ikhlas lahir dan batin , sehingga timbul rasa malu terkena sanksi dan rasa takut terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Faktor yang Mempengaruhi dan Menunjang serta cara Menegakkan Disiplin SDM
Ø   Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin SDM
       Banyak ssssfaktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja dalam suatu perusahaan. Menurut Gouzali Saydam (1996:202), faktor-faktor tersebut antara lain:
a.  Besar kecilnya pemberian kompensasi
b.  Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
c.  Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
d.  Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
e.  Ada tidaknya pengawasan pimpinan
f.  Ada tidaknya perhatian kepada pada karyawan
g.  Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

Ø  Hal-Hal yang Menunjang/Indikator Disiplin SDM
       Menurut Alex S. Nitisemito (1984:119-123) ada beberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan dalam pendisiplinan karyawan yaitu:
a.  Ancaman
       Dalam rangka menegakkan kedisiplinan kadang kala perlu adanya ancaman meskipun ancaman yang diberikan tidak bertujuan untuk menghukum, tetapi lebih bertujuan
untuk mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yang
kita harapkan.
b.  Kesejahteraan
       Untuk menegakkan kedisiplinan maka tidak cukup dengan ancaman saja, tetapi perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang mereka terima, sehingga minimal mereka dapat hidup secara layak.
c.  Ketegasan
       Jangan sampai kita membiarkan suatu pelanggaran yang kita ketahui tanpa tindakan atau membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut tanpa tindakan yang tegas.
d.  Partisipasi
       Dengan jalan memasukkan unsur partisipasi maka para karyawan akan merasa bahwa peraturan tentang ancaman hukuman adalah hasil persetujuan bersama.
e.  Tujuan dan Kemampuan
       Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktek, maka kedisiplinan hendaknya dapat menunjang tujuan perusahaan serta sesuai dengan kemampuan dari karyawan.
f.  Keteladanan Pimpinan
       Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan sehingga keteladanan pimpinan harus diperhatikan.

Ø  Cara Menegakkan Disiplin SDM
       Salah satu tugas yang paling sulit bagi seorang atasan adalah bagaimana menegakkan disiplin kerja secara tepat. Jika karyawan melanggar aturan tata tertib, seperti terlalu sering terlambat atau membolos kerja, berkelahi, tidak jujur atau bertingkah laku lain yang dapat merusak kelancaran kerja suatu bagian, atasan harus turun tangan. Kesalahan semacam itu harus dihukum dan atasan harus mengusahakan agar tingkah laku seperti itu tidak terulang. Caranya adalah :
a.         Disiplin Harus Ditegakkan Seketika
       Hukuman harus dijatuhkan sesegera mungkin setelah terjadi pelanggaran Jangan sampai terlambat, karena jika terlambat akan kurang efektif.
b.   Disiplin Harus Didahului Peringatan Dini
       Dengan peringatan dini dimaksudkan bahwa semua karyawan harus benar-benar tahu secara pasti tindakan-tindakan mana yang dibenarkan dan mana yang tidak.
c.  Disiplin Harus Konsisten
       Konsisten artinya seluruh karyawan yang melakukan pelanggaran akan diganjar hukuman yang sama. Jangan sampai terjadi pengecualian, mungkin karena alasan masa kerja telah lama, punya keterampilan yang tinggi atau karena mempunyai hubungan dengan atasan itu sendiri.
d. Disiplin Harus Impersonal
       Seorang atasan sebaiknya jangan menegakkan disiplin dengan perasaan marah atau emosi. Jika ada perasaan semacam ini ada baiknya atasan menunggu beberapa menit agar rasa marah dan emosinya reda sebelum mendisiplinkan karyawan tersebut. Pada akhir pembicaraan sebaiknya diberikan suatu pengarahan yang positif guna memperkuat jalinan
hubungan antara karyawan dan atasan.
e.  Disiplin Harus Setimpal
       Hukuman itu setimpal artinya bahwa hukuman itu layak dan sesuai dengan tindak pelanggaran yang dilakukan. Tidak terlalu ringan dan juga tidak terlalu berat. Jika hukuman terlalu ringan, hukuman itu akan dianggap sepele oleh pelaku pelanggaran dan jika terlalu berat mungkin akan menimbulkan kegelisahan dan menurunkan prestasi.

  Tujuan dan Bentuk Disiplin SDM

*        Tujuan Disiplin SDM menurut Hasibuan dan Fandy (2008) yaitu :

1.             Agar para karyawan menepati segala peraturan dan kebijaksanaan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijaksanaan perusahaan yang berlaku, serta melaksanakan perintah atasan atau manajemen.

2.              Agar karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dalam perusahaan.

3.             Agar karyawan dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa perusahaan.

4.             Agar karyawan mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

*        Faktor-faktor yang Harus dipenuhi jika seorang SDM dapat dikatakan Disiplin, yaitu:

1.             Mentaati waktu kerja

2.             Melakukan pekerjaan dengan baik

3.             Mematuhi peraturan perusahaan dan norma social

 

*        Menurut Saydam dan Intan (2008) Bentuk Disiplin yang baik akan tergambar dalam suasana:

1.             Tingginya rasa kepedulian pegawai dalam pencapaian tujuan.

2.             Tingginya semangat dan gairah kerja serta inisiatif pegawai dalam melakukan pekerjaan.

3.             Besarnya rasa tanggung jawab para pegawai untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

4.             Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi di kalangan pegawai.

5.             Meningkatnya efisiensi dan produktivitas para pegawai.


semoga bermanfaat bagi kita mua, by memey

1 komentar: